Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik Hanya Ingin Membalas Kebaikan

Kompas.com - 27/02/2012, 16:51 WIB
A. Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, Kompas.com - Tunggal putera veteran Indonesia, Taufik Hidayat mengaku tetap berhasrat ikut Olimpiade London Juli mendatang, meski tidak terlalu berharap menjadi juara.

Taufik Hidayat pernah menjadi juara dan meraih medali emas Olimpipade saat berlangsung di Athena 2004 lalu. Saat itu, Taufik baru berusia 23 tahun dan sedang dalam kondisi puncaknya sebagai pemain. Setahun kemduian, ia bahkan menjadi juara dunia tunggal putera, gelar yang hanya sekali diraihnya.

Namun delapan tahun setelah Athena, Taufik mengatakan hasrat mengikuti Olimpiade ini masih ada pada dirinya. "Saya masih  ingin dan InsyaAllah akan tampil. Tetapi kalau ingin menjadi juara, saya justru berharap pemain Indonesia lainnya yang akan melakukan hal itu," kata Taufik di Jakarta, Senin (27/2).

Ucapan Taufik ini memang seperti credo yang selalu diulangnya setiapkali ia mendapat pertanyaan kapan akan pensiun sebagai pemain. "Saya selalu katakan saya ingin pemain Indonesia lainnya juara bukan karena saya mundur tetapi setelah ia mengalahkan saya," kata Taufik  yang telah berusia 31 tahun ini.

Saat ini Taufik yang menempati peringkat 12 dunia versi BWF mengatakan akan berusaha untuk lolos ke London. "Saya akan ikut beberapa turnamen yang terpilih sebelum akhir masa seleksi paad akhir April mendatang," kata Taufik. Dalam peringkat BWF hanya taufik dan Simon Santoso (peringkat 11) yang berada di zona aman.

Bagi Taufik, ia berprinsip jangan sampai terlempar dari posisi 16 besar. "Saya ikut All England, Swiss Terbuka, setelah itu turnamen di Australia.  Tidak penting sampai babak berapa saya mampu bertahan, yang penting jangan sampai poin saya tergerus," ungkap Taufik yang juga menjadi Duta MILO School Competition ini.

Setelah Olimpiade, Taufik mengatakan tetap akan mencurahkan perhatiannya buat bulu tangkis meski tdiak berniat untuk membuka klub bulu tangkis.  Ia justru berharap lebih banyak lagi turnamen kompetitif seperti MILO School Competition atau pun Sirnas dijalankan. "Para pemain seharusnya memanfaatkan event seperti itu. termasuk mereka yang sudah di pelatnas," katanya lagi.

"Saat ini saya sedang tahap membuat lapangan dan pusat bulu tangkis. Prinsip saya, saya ini lahir dan dibesarkan oleh bulu tangkis. Kini saatnya saya membalas 'kebaikan' bulu tangkis itu," kata Taufik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com